Wilcan Simamora

Wilcan Simamora
Untuk Pilihan Anda

Selasa, 03 September 2013

Sian Hita Lao tu Hita

Semangat Kebersamaan "Festival Trio Lapo Tuak" Kec. Siborongborong - Muara yg Diselenggarakan oleh PT. RM 153 & Wilcan Simamora.
Menggali potensi dari SDM yang berakar dari naruni alami/kebiasaan akan mengantar prestasi bagi mereka yang memiliki potensi lebih, hari ini menentukan cita-cita kita di hari esok. Pembekalan menuntut partisipasi dan komitment.
Selamat bagi SANG JUARA kali ini.
 

Minggu, 01 September 2013

Pengawasan merupakan fungsi pendampingan menuju kesuksesan

Membiasakan diri/Tim Work untuk selalu menerima masukan atau evaluasi, baik berupa kunjungan dari pihak terkait dengan kegiatan yg kita laksanakan adalah langkah untuk menuju kesuksesan. Kemampuan Kritis akan dituntut dari semua pihak terkait jika partisipasi merupakan modal awal komitment.
Terimakasih atas kunjungan TIM SATKER PROP SUMUT di KEC. SIBORONGBORONG, Jumat 30 Agst 2013.

Minggu, 14 Juli 2013

BANGGA MEMBANGUN DESA

Seiring perkembangannya setiap desa pasti membutuhkan pembangunan baik itu dari segi sarana/prasarana juga di sisi lain yang bisa dikategorikan non sarana/prasarana.
Ketika untuk menjawab kebutuhan tersebut, ada bermacam cara yang diterapkan pemerintah melalui program-program pembangunan.
Salah satu adalah Program Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan.
Dalam menjalankan program ini ketentuan ataupun Juklak jelas sudah ada, akan tetapi dalam prakteknya, ketika dinyatakan Dari Oleh dan Untuk Masyarakat, dimana masyarakat dinyatakan :Merencanakan, melaksanakan, mempertanggungjawabkan, dan melestarikan dengan cara mereka difasilitasi/didampingi melalui proses musyawarah-musyawarah dan praktek, akan tetapi di tengah kemampuan intelektualitas maupun kesadaran masyarakat juga merupakan tantangan yang utama ketika kita ada bersama mereka dalam menjalankan program. Mobilisasasi massa dalam pembelajaran merupakan cara yang paling tepat dimana kesempatan untuk membahas/mempelajari maupun mengontrol secara bersama akan lebih efektif untuk mencapai
sasaran yang didinginkan program.
Melihat sistem tersebut ketika kita harus turun bersama mereka yang kadang dibatasi hubungan emosional maupun sosial juga merupakan tantangan, sehingga Wilcan Simamora selalu memberikan pendekatan sosial dulu kepada masyarakat baru dilanjutkan kepada kegiatan yang mengarah kepada Program, sehingga kebersamaan lebih kerap kita lihat di setiap pelaksanaan kegiatan bergabung dengan masyarakat untuk belajar bersama sesuai kegiatan yang dilaksanakan. 
Tanpa memandang waktu, tempat, kapanpun dan dimanapun kebersamaan akan kerap bersama dengan Wilcan Simamaora.

Selasa, 02 Juli 2013

Iman Sebagai Kontrol Kehidupan

Dalam hal apapun, pastikan kita bertanya kepada Tuhan agar setiap hal yang kita lakukan tepat (1 sam 30: 8)

Selasa, 18 Juni 2013

HARI INI MENENTUKAN HARAPAN DI HARI ESOK

Dalam perjalanan hidup dan karir, orang sering berpikir "apa/berapa yang sudah saya dapat sampai hari ini" sehingga dalam hitungannya, ketika plus ada yang senang dan memberi peluang untuk berhayal, dan ketika minus bermacam alasan dan mencari cara lagi agar hal tersebut tidak terulang lagi.
Berdasarkan pengalaman yang saya alami baik di perantauan maupun setelah di Bona Pasogit tercinta ini, akhirnya saya menyimpulkan prinsip 
" Jangan pernah berhitung seberapa besar yang kau dapat hari ini, akan tetapi coba hitung seberapa banyak benih yang sudah kau tabur sampai hari ini" karena bagi Wilcan Simamora
 " HARI INI MENENTUKAN HARAPAN DI HARI ESOK " harapan itu ada jika benih yang kita tabur tumbuh, berkembang dan Diberkati.

Senin, 06 Mei 2013

ANAK SEORANG GURU

Wilcan Simamora adalah putra pertama dari dua putra Tumpal Simamora. sering dikenal Pak Tsim.
Tsim yang saat ini tinggal di jln Makmur Gg Sepakat Siborongborong,berasal dari Dusun Pokki Desa Pohan Julu Kecamatan Siborongborong, dusun yang selama ini terkesan terisolir dikarenakan letak geografis dusun yang sangat terpencil. Tsim, dengan semangatnya untuk menimba ilmu saat umur yang begitu muda ( umur 9 thn /sejajar Kelas 2 SD ) menurut ceritanya waktu dulu Pak Tsim sudah harus mandiri dengan kost di wilayah Balige ( Tobasa saat ini ) dengan menempuh perjalanan dengan jalan kaki kurang lebih 3 jam dari rumah orang tua menuju tempat kost. Semangatnya menimba ilmu dilanjutkan sesuai tingkatannya pada saat itu, hingga akhirnya Tsim memperoleh tugas sebagai guru di Kecamatan Siborongborong. Pensiun dari SMPN 3 ( SMPN 2 Sekarang ), beristrikan Elpina  boru Simanjuntak yang berasal dari Desa Hutabulu dari semenjak menikah dengan Pak Tsim untuk mendukung ekonomi keluarga, sampai saat ini aktif marrengge-rengge di pasar Siborongborong dan Pasar Sipultak dengan jualan ikan asin.